Kompetensi merupakan pengetahuan, keahlian dan karakter yang muncul dalam bentuk perilaku yang mendorong kinerja superior dari karyawan, sehingga seiring dengan tuntutan kinerja yang semakin tinggi, maka organisasi perlu melakukan proses Asesmen berbasis kompetensi dalam proses rekrutmen, seleksi dan promotion.
Soft Competency Assessment dilakukan dengan menggunakan berbagai metode untuk memastikan kompetensi tersebut benar-benar terbukti muncul dalam bentuk perilaku kerja. Metode soft competency assessment diantaranya adalah behavior interview, in-tray, FGD, LGD, case study, presentation, self assessment dan 360 degree feedback.
360 degree feedback sebagai salah satu metode asesmen kompetensi perilaku dimana karyawan yang bersangkutan dinilai oleh atasannya, rekan sekerjanya, dirinya sendiri dan bawahannya dengan perhitungan bobot untuk setiap penilai berbeda-beda dan bisa disesuaikan dengan preferensi organisasi. Kuisioner 360 feedback dikembangkan sesuai dengan tuntutan indikator perilaku dalam model kompetensi yang dikembangkan dalam organisasi serta persyaratan profil kompetensi jabatan.
Model soft kompetensi dikembangkan dalam organisasi dengan bersumber dari visi, misi dan nilai-nilai organisasi, sehingga akan diperoleh gambaran persyaratan kompetensi yang dapat mendukung pencapaian visi dan nilai-nilai organisasi.
Dalam pengembangan model soft competency, maka soft kompetensi dikelompokkan menjadi:
1. Kelompok Generik/Core Kompetensi yaitu daftar soft kompetensi yang dipersyaratkan oleh seluruh pegawai dalam organisasi,
2. Kelompok Manajerial Kompetensi yaitu daftar soft kompetensi yang dipersyaratkan oleh seluruh pegawai level struktural dalam organisasi,
3. Kelompok Job Family Kompetensi yaitu daftar soft kompetensi yang dipersyaratkan oleh sekelompok jabatan terntentu yang memiliki karaketristik pekerjaan yang sama.
Proses 360 degree feedback memiliki tingkat akurasi yang sangat tinggi, karena penilai merupakan orang-orang yang biasa berhubungan langsung dengan assessee sehingga penilai memahami dengan persis perilaku sehari-hari assessee.
Karena investasi soft competency assessment dengan menggunakan biro psikologi cukup mahal, maka dewasa ini 360 degree feedback banyak diminati untuk digunakan dalam organisasi, namun jika belum berbasis teknologi, maka merupakan PR besar dari HRD untuk melakukan perhitungan hasil assessment dengan begitu banyaknya penilai untuk satu orang assessee. Maka Kami memberikan solusi untuk permasalahan ini dengan menyediakan engine untuk melakukan 360 degree feedback sekaligus menyediakan tools model kompetensi yang besifat custom (pemilihan kompetensi dan penentuan leveling sistem) disesuaikan dengan visi, misi dan nilia-nilai organisasi. Bagi organisasi atau HRD yang belum memiliki pengalaman dalam mengembangkan Model Soft Kompetensi, maka kami menyediakan default Model Kompetensi lengkap dengan persyaratan kompetensi jabatan (job competency profile) nya sehingga organisasi bisa langsung menggunakan alat test ini.