Teori Holland memandang kepribadian memiliki karakteristik yang unik, yang berkembang dari faktor genetik dan pengaruh lingkungan.Teori Holland memberikan perhatian pada tipe kepribadian sebagai penyebab utama dalam pilihan tipe lingkungan pekerjaan. Holland membagi enam tipe kepribadian dan enam tipe lingkungan pekerjaan. Adapun keenam tipe tersebut adalah realistik, investigatif, artistik, sosial enterprising, dan konvensional. Teori Holland sangatlah penting untuk membangun suatu keterkaitan atau kecocokan antara tipe kepribadian individu dan pemilihan karir tertentu. Pemilihan dan penyesuaian karir merupakan gambaran dari kepribadian seseorang. Melalui enam tipe kerpribadian dikemukakan bahwa kepuasan dan kecenderungan untuk meninggalkan satu pekerjaan bergantung pada tingkat keberhasilan individu mencocokkan kepribadiannya dengan pekerjaan dan timbal balik pekerjaan.

Aplikasi Teori Holland di Sekolah sangat relevan bagi bimbingan karier dan konseling karier  di institusi pendidikan untuk jenjang pendidikan menengah dan masa awal pendidikan tinggi (Winkel & Hastuti, 2005). Tekanan yang diberikan pada pemahaman diri sehubungan dengan beberapa kualitas vokasional yang dimiliki seseorang dan informasi yang akurat mengenai berbagai lingkungan pekerjaan, menyadarkan lembaga bimbingan akan tugasnya untuk membantu generasi muda mengenal diri sendiri dan mengenal ciri-ciri lingkungan,  kedua hal ini sangat diperlukan untuk masukan dalam pemilihan pekerjaan yang paling sesuai.

Penerapan teori pilihan karir Holland melibatkan penilaian individu dalam hal dua atau tiga tipe kepribadian yang menonjol dan kemudian mencocokkan tipe masing-masing dengan aspek lingkungan dari karir potensial. Teori ini memprediksi bahwa semakin tinggi derajat kesesuaian antara karakteristik individu dan pekerjaan, semakin baik potensi untuk hasil positif terkait karir, termasuk kepuasan, kegigihan, dan prestasi (Lent, Sheu, & Brown, 2010).

Dalam beberapa dekade terakhir, teori Holland telah memandu penilaian kepentingan karir baik di Amerika Serikat maupun internasional. Teori Holland menawarkan kerangka tipologi sederhana dan mudah dipahami mengenai minat dan lingkungan karir yang dapat digunakan dalam konseling dan bimbingan karir (Yusuf & Hasnidar, 2020). Holland mendalilkan bahwa minat vokasional adalah ekspresi kepribadian  seseorang, dan bahwa kepentingan kejuruan dapat dikonseptualisasikan ke dalam enam tipologi, yaitu Realistis (R), Investigasi (I), Artistik (A), Sosial (S), Enterprising (E), dan Konvensional (C). Jika tingkat kemiripan seseorang dengan enam kepribadian dan jenis minat dapat dinilai, mungkin untuk menghasilkan kode tiga huruf (misalnya, SIA, RIA) untuk menunjukkan dan merangkum minat karir seseorang. Huruf pertama dari kode tersebut adalah jenis minat utama seseorang, yang kemungkinan akan memainkan peran utama dalam pilihan dan kepuasan karir. Huruf kedua dan ketiga adalah tema minat sekunder, dan kemungkinan besar akan memainkan peran yang lebih rendah namun tetap penting dalam proses pilihan karir (Leung, 2008).